PENGARUH FAKTOR RISIKO KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (Studi Kasus Kontrol Di RSUD Dr. Pirngadi Medan) Tahun 2019
DOI:
https://doi.org/10.55541/emj.v5i2.215Abstract
atar Belakang: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhungan dengan kejadian demam berdarah dengue, seperti usia, perilaku utama yang meliputi menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air dan mengubur barang bekas dan perilaku penunjang yang meliputi perilaku menggantung pakaian dan perilaku penggunaan obat nyamuk. Tujuan: untuk menganalisis pengaruh antara faktor risiko seperti tersebut pada pasien di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2019. Metode: Jenis penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan case control. Hasil:  Dari penelitian ini diperoleh responden berdasarkan usia  ≥ 15 tahun atau sekitar 62%, perilaku utama dengan perilaku tidak baik mempunyai peluang mengalami demam berdarah dengue sebanyak 2,368 kali  dibanding dengan responden dengan perilaku baik, sedangkan perilaku penunjang tidak baik mempunyai peluang mengalami demam berdarah dengue sebanyak 2.083 kali dibanding dengan responden yang memiliki perilaku penunjang baik. Kesimpulan:  Dari keseluruhan data variabel diketahui faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian demam berdarah dengue pada pasien di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2019 adalah perilaku utama, dimana memiliki hasil 2,3 kali lebih besar terhadap terjadinya demam berdarah dengue.
Kata Kunci: Demam Berdarah Dengue, Faktor Risiko, Perilaku
References
Kemenkes RI. Demam Berdarah Dengue di Indonesia tahun 1968-2009. Jakarta: Buletin Jendela Epidemiologi. Agustus 2010, Volume 2. 2010; P 1-14.
Ariani. Demam Berdarah Dengue. Yogyakarta: Nuha Medika. 2016; P. 12-20
Rianasari, R. et all. Hubungan Faktor Risiko Lingkungan Fisik Dan Perilaku Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Kelurahan Mustikajaya Kota Bekasi. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 2016; 4(5), P. 151–159
Depkes RI. Pencegahan dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue.
Jakarta: Depkes RI; 2015
WHO. Dengue Haemorragic Fever; 2018
Handini, M.C. Metodelogi Penelitian Untuk Pemula. Tangerang Selatan: Pustaka Pedia. 2016; P. 67
Kosasih, H. The Epidemiology, Virology and Clinical Findings of Dengue Virus Infections in a Cohort of Indonesian Adults in Western Java. 2016
Winarsih, S. Hubungan Kondisi Lingkungan Rumah dan Perilaku PSN dengan Kejadian DBD. Semarang: Universitas Negeri Semarang. 2013; ISSN 22526781.
Hutapea, DA. Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian Demam Berdarah Dengue (DDB) di Kecamatan Bajenis Kota Tebing Tinggi Tahun 2014. Medan: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. 2015
Kemenkes RI. Infodatin Dbd 2016.Pdf. Situasi DBD Di Indonesia, 2016; P. 1–12.
IDAI. Waspada Demam Berdarah Dengue. Jakarta; 2016
Dardjito, E. et all. Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Penyakit DBD Di Kab Banyumas. Media Litbang Kesehatan, XVIII, 2008; P. 126–136.
Kemenkes RI. Demam Berdarah Dengue. Buletin Jendela Epidemiologi, 2015; (2) 48
Suhendro, dkk. Demam berdarah dengue. Dalam: Sudoyo, A. et.al. (editor). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. FKUI. 2014; P. 2773-9
Kemenkes RI. Angka Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah Dengue di II Provinsi; 2017
M, H., Yusniar, A., & Miko, H. Hubungan Tempat Penampungan Air Minum dan Faktor Lainnya dengan Kejadian DBD di Provinsi DKI Jakarta dan Bali. Media Litbang Kesehatan, 2011; P. 55–61.
Wahyono, T. Y. M., & MW, O. Penggunaan Obat Nyamuk dan Pencegahan Demam Berdarah di DKI Jakarta dan Depok. Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia, 2016: 1(1), P. 35–40. Accesed: https://doi.org/10.7454/epidkes.v1i1.1315
Muchlis, S., Ishak, H., & Ibrahim, E. (2011). Risk Factor of Efforts to Avoid the Mosquito Bites Towards DHF Events in Pattingalloang Health Centre Makassar.
Sudjana. Diagnosis Dini Penderita Demam Berdarah Dengue Dewasa. Jakarta: Buletin Jendela Epidemiologi. Agustus 2010, Volume 2. 2010; (2) P. 21-24.
Notoatmodjo, S. Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta: Jakarta; 2015
Hasyimi, M., Ariati, A., Hananto, M. Hubungan Tempat Penampungan Air Minum dan Faktor Lainnya dengan Kejadian Demem Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi DKI Jakarta dan Bali (Analisis Data Riskesdas 2007).Media Kesehatan 2011; (21)2
Novrita, B., Mutahar, R., & Purnamasari, I. Analisis Faktor Risiko Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Wilayah Kerja Puskesmas Celikah Kabupaten Ogan Komering Ilir. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 8(1), 2017; P. 19–27.
Ayun, L. L., & Pawenang, E. T. Hubungan antara Faktor Lingkungan Fisik dan Perilaku dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Wilayah Kerja Puskesmas Sekaran, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Public Health Perspective Journal, 2(1), 2017; P. 97–104.
Soedarto. Demam Berdarah Dengue (Dengue Haemorragic Fever). Cetakan Kedua. Jakarta: CV. Agung Seto; 2018
Soegijanto. S, 2018. Demam Berdarah Dengue. Edisi 2. Surabaya: Airlangga University Press; 2018
Sukowati. Masalah Vektor Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Pengendaliannya di Indonesia. Jakarta: Buletin Jendela Epidemiologi; 2010
Sutaryo. Dengue Haemorragic Fever. Yogyakarta: Medika Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada; 2014
Wita, R. Faktor Risiko Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kelurahan Pondok Kelapa, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur tahun 2014. Jakarta: Fakultas Ilmu Masyarakat Universitas Indonesia; 2014
Hadinegoro, dkk. Tata Laksana Demam Berdarah Dengue di Indonesia. Depkes & Kesejahteraan Sosial Dirjen Pemberantasan PenyakitMenular &Penyehatan Lingkungan Hidup. 2011; P. 1 – 33
WHO. Demam Berdarah Dengue, Edisi 2. Jakarta: Perpustakaan Nasional Katalog Dalam Terbitan (KDT); 2018
Dinas Kesehatan Kota Medan. Profil Puskesmas Sentosa Baru. Retrieved; 2016; Accesed: http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KAB_KOTA_2016/1275_Sumut_Kota_Medan_2016.pdf
WHO. Dengue Haemorragic Fever